Options
Nilai budi bahasa dalam kebudayaan [The moral values of language in culture]
Citation
Muhammad Ariff Ahmad. (1977, May 10). Nilai budi bahasa dalam kebudayaan [The moral values of language in culture; Radio broadcast transcript]. In Sari Budaya. Radio and Television of Singapore (RTS). https://hdl.handle.net/10497/19975
Author
Muhammad Ariff bin Ahmad
Abstract
Transkrip mengenai "Nilai budi bahasa dalam kebudayaan", dari siaran rancangan Sari Budaya, Radio Singapura. Menghormati orang tua dan tetamu sudah menjadi tradisi yang mendarah-daging dalam budi bahasa dan budi pekerti masyarakat Melayu. Peribahasa telah meletakkan nilai budi bahasa mengatasi segala nilai lain dalam kehidupan masyarakat Melayu. Dalam pendidikan masyarakat menerusi peribahasa, anak-anak diberikan dua macam pedoman - arahan dan amaran. Encik Muhammad Ariff Ahmad menjelaskan dengan contoh hal menanyakan khabar dalam kalangan masyarakat Melayu, Tionghua dan Jepun. Sebelum kedatangan Islam, orang-orang Arabsentiasa bermusuhan. Apabila menganut Islam, ucapan 'asalamualaikum' diperkukuh dengan konsep berserah kepada Allah. Sesuai dengan adat Melayu, maka orang-orang Melayu yang menganut agama Islam juga mengutamakan memberi salam yang hukumnya sunat dan wajib. Kebudayaan Barat telah memperkenalkan masyarakat Melayu kepada nilai-nilai material dalam hidupnya. Namun, kini, pelibatan ramai belia dalam kegiatan-kegiatan dakwah telah menyemarakkan semula semangat keislaman dalam masyarakat kita. Kalau nilai-nilai hormat-menghormati dan nilai-nilai budi bahasa sentiasa terpelihara, sentiasa dikaji dan diperluas serta diselaraskan dengan budi pekerti, penulis percaya bahwa nilai-nilai itu dapat menuntun anak-anak menjadi insan yang berperi kemanusiaan.
Transcript on "The values of language in culture" is from the program Sari Budaya, broadcasted by Singapore Radio . Respecting the elderly and guests has been part of the culture and moral values of the Malay community. Malay proverbs placed language etiquette highly over other values. Through proverbs, Malay children are given two forms of guidelines - instructive and warnings. Mr Muhammad Ariff Ahmad explaines with examples on how the Malay, Chinese and Japanese communities show respect when extending their greetings. Before Islam came, the Arabian people have always been confrontational. When they became Muslims, the greeting of 'asalamualaikum' is reinforced with the concept of trust in Allah. Today, complimenting the Malay customs, Muslims have given importance to 'asalamualaikum' and 'waalaikumussalam'. Lately, the Malay community receives influence from western culture and materialism. However, the influence is thwarted by the growth of Islamic dakwah in our society involving Malay youths. If the values of respect and moral values are always preserved, studied, and enhanced the presenter believes that these values will be able to guide the youths to become more humane.
Date Issued
May 10, 1977