Please use this identifier to cite or link to this item:
http://hdl.handle.net/10497/20511
Title: | Authors: | Issue Date: | 1993 |
Citation: | Muhammad Ariff Ahmad. (1993). Tentang kekata: Sopan dan santun [About the word: Polite]. https://hdl.handle.net/10497/20511 |
Abstract: | Artikel ini tentang kekata 'sopan' dan 'santun'. Kamus R O Winstedt (1959) memaknakan kedua-dua kekata itu sebagai 'terhormat', 'beradab' dan 'berbudi bahasa'. Kekata 'sopan' berasal dari bahasa Arab manakala kekata 'santun' dari bahasa Melayu-Johor. Di Indonesia, menurut Winstedt (1959), 'santun' juga membawa makna rasa sedih bercampur kasihan. Dalam bahasa Melayu 'sopan' bermakna hormat akan orang lain, tahu dan patuh akan adat resam masyarakat, beradab atau bermoral, taat akan ajaran agama dan tahu bertata kerama terhadap sesama manusia. Kekata 'santun' berasal dari bahasa Kawi [bahasa Jawa· Kuno] dan disebut 'asantun' yang bermakna 'berlambat-lambat' atau 'berlalai-lalai' yakni 'tidak bergopoh-gapah', 'tidak tergocoh-gacah'. Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu, kekata 'santun' itu bermakna halus, lemah lembut, berbudi pekerti dan dalam keadaan yang senonoh. Kata 'menyantuni' berasal dari kekata 'santun' dan membawa makna 'mengasihani' atau 'menolong'. 'Penyantun' ialah orang atau pihak yang 'menyantun', yakni yang memberikan 'santunan' dan 'penyantunan' ialah proses 'menyantun'. Kedua kekata 'sopan' dan 'santun' itu merupakan sinonim yang sama maknanya tetapi berbeza sifatnya. Apabila kedua-dua kata yang bersinonim, 'sopan' dan 'santun', digabungkan maka kata gabungan parataksis 'sopan santun' itu mengungkap pula maksud yang lain. 'Sopan santun' mengungkap adat dan tradisi, tata susila atau peraturan hidup sesuatu masyarakat. This article is about the word 'sopan' and 'santun' (polite). R O Winstedt's Dictionary (1959) defines both words as 'terhormat' (honorable), 'beradab' (civilized) and 'berbudi bahasa' (courteous). The word 'sopan' comes from the Arabic language while the word 'santun' is from the Johor-Malay language. According to Winstedt(1959), in Indonesia, 'santun' also carries the meaning of sadness mixed with pity. In Malay language, 'sopan' means having respect for others, know and adhere to the conventions of society, civilized or moral, religious and faithful and social etiquette between fellow human beings. The word 'santun' comes from the Kawi [ancient Javanese] language and is called 'asantun' which means 'berlambat-lambat' (slow) or 'berlalai-lalai' (languidly) i.e. 'tidak bergopoh-gapah' (not in a hurry), 'tidak tergocoh-gacah' (not rushing). In Indonesian and Malay language, the word 'santun' means smooth, gentle, well-mannered and behaving appropriately. The word 'menyantuni' (courteous) comes from the word 'santun' and carries the meaning of compassionate or helping. 'Penyantun' is a person who 'menyantun', i.e., who is courteous and compassionate. Both the words 'sopan' and 'santun' are synonyms that have the same meaning but are different in nature. When the two synonymous words, 'sopan' and 'santun', are combined, the combined word parataxis 'sopan santun' reveals another meaning. 'Sopan santun' is closely associated with customs and traditions, manners or rules of life of a society. |
URI: | File Permission: | Open |
File Availability: | With file |
Appears in Collections: | Manuscripts |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
MAS-UM-176.pdf | 233.08 kB | Adobe PDF | View/Open |
Page view(s) 5
648
checked on Mar 17, 2023
Download(s) 50
46
checked on Mar 17, 2023
Google ScholarTM
Check
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.