Options
Pelancaran buku Kamus: Kita musafir dalam daerah ini [Book launch of Kamus: Kita musafir dalam daerah ini]
Citation
Muhammad Ariff Ahmad. (2000). Pelancaran buku Kamus: Kita musafir dalam daerah ini [Book launch of Kamus: Kita musafir dalam daerah ini; Speech transcript]. https://hdl.handle.net/10497/20927
Author
Muhammad Ariff bin Ahmad
Abstract
Ucapan ini disampaikan di majlis pelancaran buku 'Kamus: Kita musafir dalam daerah ini' pada tahun 2000. Singapura terkenal sebagai pusat percetakan dan penerbitan Melayu pada 50 tahun dahulu. Dengan ini, Singapura juga turut menyumbang memajukan serta memperkembang kesusasteraan Melayu Malaya. Selain daripada menerbitkan surat khabar dan majalah, ada juga penerbit-penerbit yang khusus mencetak dan menerbitkan buku-buku bacaan dasar, bacaan tambahan, buku-buku novel dan antologi kesusasteraan (puisi atau cerpen). Tugas penulis dan pengarang pada masa itu hanya menghasilkan karyanya sahaja tetapi keadaan sekarang sudah berubah. Sudah menjadi tren masa kini bahawa setiap penulis yang mahukan karyanya disebarkan untuk bacaan umum, akan berusaha sendiri, berkongsi dengan penulis lain atau menyerahkan kepada 'persatuan'-nya untuk dicetak dan disebarkan kepada pembaca umum. Persatuan pula akan berusaha dan berikhtiar mencarikan modal untuk mencetak karya itu. Kebanyakan pertubuhan itu menjadi penerbit bukan-profesional kerana membantu anggotanya menerbitkan karya mereka dengan tujuan pendokumentasian bukan atas dasar komersil. Sebagai penerbit, pertubuhan-pertubuhan itu hanya ada modal cetak untuk menerbitkan buku; tetapi tidak punya tenaga promosi dan tidak ada tenaga pemasaran. Mujur di Singapura ada yayasan bantu biaya yang masih sudi menyokong biaya persatuan-persatuan melaksanakan projeknya. Penyampai mengongsikan pengalaman beliau menjadi penulis kata pengantar untuk buku "Kamus: Kita musafir dalam daerah ini" yang telah mengambil setahun untuk direalisasikan. Beliau juga berharap semoga 'musafir' yang sedang bekelana di daerah ini akan segera mengatur diri menjadi 'pemastautin' yang sanggup menjadi pembina, pemaju dan pengembang daerah ini menjadi daerah yang makmur dengan kesusasteraan Melayu yang didukung para musafir tersebut.
The speech was delivered at the launching ceremony of the book 'Kamus: Kita Musafir Dalam Daerah Ini' in the year 2000. 50 years ago, Singapore was known as the centre for printing and publication for Malay literature. As such, Singapore has contributed greatly to the development of Malay literature in Malaya. Besides publishing newspapers and magazines, there are also publishers who print and publish basic and advanced level of reading books, novels and anthologies of literature (poetry or short stories). The task of writers at that time was only to write but now the trend has shifted in which if a writer wants his work to be published, it has to be a single or joint effort with other writers or by submitting to his 'organisation'. The organisation will then try to find the capital to fund the printing costs. Most organizations become non-professional publishers as they try to help their members publish their works for the purpose of documentation and not for commercial basis. As a publisher, the organisation needs to procure funding to publish the book yet they do not have the expertise to promote and market the book. Fortunately, there is a foundation in Singapore which helps to fund and support these organisations to carry out its projects. The speaker shares his experience in writing the introductory word for the book 'Kamus: Kita musafir di daerah ini' which has taken a year to published. He hoped that the 'musafir' will be a permanent feature in the district to become a 'resident' who is willing to be the builder and developer to develop the district to be a prosperous district rich with Malay literature.
Date Issued
July 8, 2000
Description
Speech delivered at the book launch of Kamus: Kita musafir dalam
daerah ini, 8 July 2000, The Substation, Singapore
daerah ini, 8 July 2000, The Substation, Singapore